Terdapat satu cerita, dimana tiap anggota tubuh sedang memamerkan kebolehannya masing-masing.
Tangan berkata, "Aku anggota tubuh yang penting, tanpa aku manusia akan sangat kesulitan untuk berkarya.
Kaki tak mau kalah, "Akulah yang paling penting, tanpa tangan, manusia masih bisa berkarya dengan menggunakan aku (pakai latihan dulu tentunya), tanpa aku manusia akan kesulitan untuk memobilisasi dirinya. Emang mau pakai tangan? Pasti tiap detik akan ada perubahan rekor manusia berjalan dengan kaki, hehehehe...."
Perut berkata, "Aku ini mesin pengolah, proses transfer makanan untuk menjadi sumber energi potensial yang digunakan oleh manusia untuk beraktifitas merupakan tanggung jawabku. Tentunya akulah yang lebih penting."
Mulut berkata, "Emang perut penting, namun pertamakali makanan masuk adalah melalui aku, bila tanpa aku maka manusia tak akan dapat makan dan minum, perut jadi tidak berfungsi. Jadi manakah yang lebih penting?"
Demikian percakapan itu berlangsung dengan serunya, hingga pada suatu simpulan bahwa otaklah yang paling penting di antara semuanya. Tanpa otak manusia tak dapat berpikir, gerakan otomatis dari semua jaringan syaraf dan otot juga akan terganggu.
Dalam percakapan tersebut, hanya dubur yang diam seribu bahasa, karena ia selalu dilecehkan oleh yang lainnya. Tugasnya kan hanya membuang kotoran. Manusia saja jijik dengannya.
Untuk membuktikan pentingnya keberadaan dirinya, dubur melakukan mogok kerja. 1, 2 hari terlalui tanpa ada gangguan, namun setelah itu kotoran yang bertumpuk-tumpuk mulai mencemari lingkungan sekitar, berubah menjadi racun yang menyerang semua anggota tubuh lainnya terutama otak melalui darah.
Akhirnya secara keseluruhan tubuh pun menjadi tak berfungsi dengan baik, kekacauan terjadi dimana-mana.
Semua anggota tubuh membujuk dubur untuk menghentikan mogok kerjanya, dan mereka pun jadi sadar, bahwa tak ada yang lebih penting antara satu dengan yang lain, karena mereka adalah satu tim, yang harus kompak, saling bahu-membahu, satu mendapatkan masalah yang lain akan juga turut merasakannya.
Cerita ini dapat juga jadi renungan bagi kita semua, untuk saling menghormati keberadaan fungsi masing-masing dari kita untuk dapat bekerja sama dalam 1 Tim.
Kamis, 10 Maret 2011
Sebuah Renungan "Kisah Tentang Dubur"
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
3 komentar:
sedang ku renungkan....
Gawat juga klo yang satu itu ngambek....hehehehe
keren renungannya............
salam kenal dari blog sebelah ..........
http://www.bukansekedarberita.co.cc/
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.