Jumat, 03 Desember 2010

Negarawan Sejati Dari Tanah Bugis

Karir politik pengusaha sukses ini justru berkibar dalam era reformasi. Dia seorang tokoh yang dinilai ‘bersih’ dan dapat diterima semua golongan. Dialah tokoh utama perdamaian Malino. Tokoh yang berpenampilan bersahaja dan berjiwa kebangsaan ini seorang negarawan yang meletakkan kepentingan negara dan bangsanya di atas kepentingan lainnya.

Anak bangsa kelahiran Watampone, Bone, 15 Mei 1942 yang dibesarkan dalam keluarga nahdiyin dan menikah dengan puteri yang dibesarkan dalam keluarga Muhammadiyah, ini seorang kader Golkar yang selama menjabat Menko Kesra melaksanakan tugas dengan baik. Pada masa pemerintahan Gus Dur, ia dipercaya memimpin Departemen Prindustrian dan Perdagangan. Kendati hanya enam bulan. Ia dipecat dengan alasan yang tidak jelas. Dalam buku berjudul “Enam Bulan Jadi Menteri” ia kemudian menguraikan pengalamannya. Buku ini menurut pengantar penyusunnya, S. Sinansari Ecip, tidak hanya sebagai dokumentasi, tetapi juga sebagai pertanggungjawaban seorang pejabat tinggi kepada masyarakat. Tahun

Mungkin, sebagaimana ditulis TEMPO, Muhammad Jusuf Kalla ini dilahirkan untuk bergelut dengan krisis. Sebab ketika masih berusia 25 tahun, putera Bone ini sudah harus memegang kendali bisnis ayahnya yang sedang menurun. Dan ia berhasil. Tangan dinginnya mampu menyingkirkan berbagai kesulitan dan menyelamatkan bisnis keluarganya. Lalu, pada usia berkepala enam, tangannya masih bertuah mengantarkan perdamaian di Poso dan Ambon.

Dengan merendah, ia mengatakan, upayanya dalam perjanjian Malino adalah bahagian dari tugas sebagai seorang menteri, mengatasi masalah konflik dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ia melihat konflik dan perselisihan akan menyebabkan kemiskinan, baik dalam bentuk materi ataupun nonmateri. Sehingga, kepada mereka yang bertikai, harus diberikan kesadaran untuk menghentikan konflik dengan cara damai bukan melalui perang.

“Karena mereka yang berselisih ini memandang dari sudut agama, jadi kita memberikan kesadaran dari sisi agama juga. Karena semua agama, menurut saya, melarang membunuh tanpa alasan yang jelas,” ujar Ketua IKA-UNHAS (Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin) ini. Kendati ia yakin bahwa konflik di Maluku bukanlah konflik agama, tapi awalnya dipicu oleh persoalan ekonomi.

Lalu ia berupaya secara ikhlas memberikan pengertian bahwa apa yang mereka lakukan, baik itu kepada orang Islam maupun Kristen, sebenarnya semakin membawa mereka masuk neraka. “Saya katakan demikian dengan nada yang keras bagi kedua kelompok,” kata nahdliyin yang pernah menjabat Ketua Harian Yayasan Islamic Center Al-Markaz ini.

Memang, dalam menangani konflik Poso dan Ambon, ia berani mempersalahkan kedua belah pihak. Ia tidak hanya memuji dan membujuk mereka yang bertikai. Bahkan, “saya marah kepada keduabelah pihak itu,” katanya tulus.

Dia memang seorang tokoh yang cukup berpengaruh terutama di Indonesia Bagian Timur. Ia sangat peduli atas percepatan pembangunan Indonesia, tak terkecuali di kawasan timur itu. Hal itu tercermin dalam bukunya berjudul: “Mari ke Timur!” (Penerbit PT Toko Gunung Agung, Jakarta, 2000). Buku itu berisi pikiran-pikirannya tentang Indonesia Timur. Namun, bukan berarti ia hanya berpikir tentang kawasan Indonesia bagian Timur. Melainkan hal itu menunjukkan kepeduliannya untuk membangun seluruh negeri secara adil dan merata.

Secara politik tokoh berlatarbelakang pengurus masjid, HMI, KAHMI, NU Sulsel dan ICMI ini juga dikenal tidak hanya bisa berkomunikasi dengan teman-teman separtai atau satu agama dengannya. Ia bisa diterima di berbagai golongan dan kelompok kepentingan. Ia bukan politisi sektarian. Ia seorang pluralis berjiwa kebangsaan. Ia seorang pengusaha dan politisi yang negarawan.

Ia memang dikenal sebagai seorang anak bangsa penganut agama Islam yang taat dan berjiwa kebangsaan. Itulah sebabnya ia bisa dengan berani berbicara dengan kelompok-kelompok bertikai di Poso dan Ambon. Ia tidak berpihak kepada salah satu kelompok. Keikhlasan dan kejujurannya membawa damai tidak diragukan oleh masyarakat setempat. Ia orang yang biasa menghargai orang lain, termasuk orang yang berbeda pandangan dan keyakinan dengannya.

Dari kecil ia memang sudah diasuh orang tuanya untuk hidup sesuai ajaran agama Islam yang dianutnya, jujur dan menghargai orang lain. “Prinsip yang ditanamkan oleh orangtua saya sebenarnya sangat sederhana, yaitu menjadi orang yang taat beragama, bekerja sebaik-baiknya (bekerja keras), jujur dan menghormati orang lain. Salah satu dari sikap jujur itu adalah tidak menjadi orang yang melupakan janji atau mencederai janji,” katanya.

Ayahnya, H Kalla, seorang pengusaha dan tokoh Nahdlatul Ulama di Sulawesi Selatan. Tidak hanya ayahnya yang pengusaha. Ibunya juga berjualan sarung sutra Bugis. Usaha yang dirintis orang tuanya itu kemudian berkembang di tangan generasi keduanya yang dinakhodai Jusuf Kalla. Lulusan S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanudin Makasar, 1967, ini dari sejak usia muda memang sudah sering diikutsertakan dalam usaha dan kegiatan keagamaan, membantu orangtua.

Dalam dunia usaha, ia telah dididik untuk menjadi orang yang ulet, jujur, memperhatikan langganan, mempunyai visi ke depan dalam menjalankan usaha bersama karyawan-karyawan yang lain. Itulah yang mengantarkannya mampu mengendalikan sejumlah perusahaan di antaranya sebagai Direktur Utama NV. Hadji Kalla, PT Bumi Karsa, PT. Bumi Sarana Utama, PT. Kalla Inti Karsa, serta Komisaris Utama PT. Bukaka Singtel International dan PT. Bukaka Teknik Utama sampai tahun 2001, sebelum menjadi menteri. Ayahnya mendirikan NV Hadji Kalla Trading Company tahun 1965. Dan nama itu, kini telah menjadi sebuah jaringan konglomerasi.

NU dan Muhammadiyah
Pada masa kecilnya, Jusuf Kalla dipanggil Ucu, lahir dari pasangan pedagang Bugis dan Nahdliyin yang taat yakni ayah H. Kalla dan ibu Hj. Athirah.
Ucu dibesarkan dalam sebuah keluarga besar yang taat beragama. Dia putra kedua dari 17 bersaudara. Pasangan setianya sampai saat ini adalah perempuan Padang bernama Mufidah, dari keluarga Muhammadyiah yang taat. Pasangan JK-Mufidah dikarunia lima orang anak— Lisa, Ira, Elda, Ihin, dan Chaerani.

Ayah dan ibunya mengedepankan asas agama dan memegang teguh etika berdagang. Ny. Athirah mengasuh anak-anaknya penuh kesabaran. Ayahnya patuh menjalankan perintah agama dan sangat menghargai persahabatan. Di dalam NV Hadji Kalla, Ucu bertindak selaku eksekutif, sedangkan ayahnya menjadi pengawas jalannya perusahaan.

Haji Kalla hanya berada satu jam sehari di kantornya. Usai shalat Dhuhur, sang Ayah mengurusi masjid. Haji Kalla sering jalan kaki berkain sarung ke dan dari kantornya di Pasar Sentral, Makassar. Jarak antara rumah lamanya dan kantor, kurang lebih satu kilo meter. Sedangkan rumah barunya berjarak dua kilo meter.
Di samping rumah lamanya berdiri Masjid Raya yang terbesar di Sulsel saat itu. Belasan tahun Haji Kalla menjadi bendahara masjid tersebut. Setelah ayahnya meninggal, Ucu yang tamatan The European Institute of Business Administration Fountainebleu, Perancis, tahun 1977, ini meneruskan jabatan tersebut.

Ucu mengenang, setiap selesai shalat Jum’at, teman-teman ayahnya singgah ke rumahnya. Ibunya selalu menyediakan kue khas Bugis, barongko, dan jus es markisa. Barongko adalah pisang gepok yang dihaluskan, dicampur telur, santan dan gula. Lantas dibungkus dengan daun pisang dan dikukus.

Kemudian, Masjid Raya lama dibongkar dan dibangun Masjid Raya baru yang megah atas inisyatif Jusuf Kalla. Kemduian dibangun lagi Masjid Raya Al Markaz Al Islami yang megah dan berkarakter atas insyatif dua Jusuf, yaitu Jenderal (Purn) M. Jusuf yang kemudian bertindak selaku pelindung, dan Jusuf Kalla bertindak sebagai ketua panitia pelaksana pembangunan. Masjid Raya ini antara lain menyiapkan kader-kader ulama dan penghafalan Al Qur’an.

Sedangkan Yayasan Al Markaz yang didirikannya melakukan kegiatan yang lebih umum, seperti sekolah, pusat pengkajian dan diskusi cendekiawan muslim dan kegiatan budaya. Pengurusan sehari-harinya diserahkan kepada kalangan cendekiawan kampus.

Patuh Bayar Zakat
NV Hadji Kalla membeli bangunan dan tanah bekas Markas Komando Daerah Angkatan Udara di jantung kota Makassar, di tepi barat Lapangan Karebosi. Bangunan yang berdiri di tengah kompleks, pada zaman Belanda, dikenal sebagai Hotel Empress.

Semula direncanakan menghidupkan kembali kegiatan perhotelan di kompleks tersebut, bekerja sama dengan Hotel Hyatt. Namun ayahnya lebih setuju mendirikan pusat pendidikan. Lantas dibentuk Yayasan Pendidikan Haji Kalla. Maka dibangunlah kompleks pendidikan Athirah dari TK sampai tingkat lanjutan atas, untuk mengenang ibunya. Pendidikan Athirah bernafaskan Islam.

Sekarang NV Hadji Kalla telah menjadi sebuah jaringan konglomerasi yang bergerak di berbagai bidang usaha, antara lain perdagangan mobil, konstruksi bangunan, jembatan, perkapalan, real estate, transportasi, peternakan udang, perikanan, kelapa sawit dan telekomunikasi.

Perusahaan NV Haji Kalla dikenal patuh membayar zakat. Bagi JK tidak ada istilah tidak membayar zakat, karena hal itu urusan dengan Tuhan. Pada tahun tertentu, karena rugi, bisa saja perusahaannya tidak membayar pajak keuntungan. Tetapi membayar zakat tidak mengenal kata rugi dan untung.

Karir Politik
Pengalaman organisasi kemahasiswaan Jusuf Kalla antara lain adalah Ketua HMI Cabang Makassar tahun 1965-1966, Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanuddin (UNHAS) 1965-1966, serta Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tahun 1967-1969. Sebelum terjun ke politik, Jusuf Kalla pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (KADINDA) Sulawesi - Selatan. Hingga kini, ia pun masih menjabat Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) di alamamaternya Universitas Hasanuddin setelah terpilih kembali pada musyawarah September 2006.
Jusuf Kalla menjabat sebagai menteri di era pemerintahan Abdurrahman Wahid (Presiden RI yang ke-4), tetapi diberhentikan dengan tuduhan terlibat KKN. Jusuf Kalla kembali diangkat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di bawah pemerintahan Megawati Soekarno Putri(Presiden RI yang ke-5). Jusuf Kalla kemudian mengundurkan diri sebagai menteri karena maju sebagai calon wakil presiden, mendampingi calon presiden Susilo Bambang Yodoyono.
Dengan kemenangan yang diraih oleh Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI yang ke-6, secara otomatis Jusuf Kalla juga berhasil meraih jabatan sebagai Wakil Presiden RI yang ke-10. Bersama-sama dengan Susilo Bambang Yudhoyono, keduanya menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI yang pertama kali dipilih secara langsung oleh rakyat.
Ia menjabat sebagai ketua umum Partai Golongan Karya menggantikan Akbar Tanjung sejak Desember 2004 hingga 09 Oktober 2009. Pada 10 Januari 2007, ia melantik 185 pengurus Badan Penelitian dan Pengembangan Kekaryaan Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golongan Karya di Slipi, Jakarta Barat, yang mayoritas anggotanya adalah cendekiawan, pejabat publik, pegawai negeri sipil, pensiunan jenderal, dan pengamat politik yang kebanyakan bergelar master, doktor, dan profesor.
Saat ini, melalui Munas Palang Merah Indonesia ke XIX, Jusuf Kalla terpilih menjadi ketua umum Palang Merah Indonesia periode 2009-2014.
Hidup Sederhana
Di dalam menjalankan tugasnya JK menekankan perlunya kejujuran dan loyalitas dari para pembantunya. Dia tak akan mentolerir segala bentuk penyimpangan dan penyelewengan. Karena itu dia memberi contoh hidup bersih dan bersahaja. Itu akan menumbuhkan rasa kesetiakawanan, terutama dari golongan ekonomi lemah.

Sedapat mungkin kurangi kebiasaan konsumtif, atau kurangi kebutuhan-kebutuhan yang tidak perlu. Amatlah naïf, apabila dia sendiri tidak memberi teladan, sementara mengingatkan para pembantunya tidak hidup mewah. Karenanya, ketika ditunjuk menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan dia menolak berkantor di ruang mewah seluas 200 m2 dengan berbagai fasilitas. Lalu dia memilih berkantor di kantor yang lebih sederhana Jalan Gator Subroto yang lebih sederhana dengan perabut yang sudah lama.

Dari Berbagai sumber


Silahkan Baca juga Postingan berikut:

0 komentar:

Mau jadi pertamax?

Segera tuliskan komentar Anda mumpung masih kosong dan jadilah yang pertamax. Di sinilah tempat Anda untuk menuliskan curahan hati atas tulisan saya di atas baik berupa apresiasi, saran, kritikan, atau pertanyaan jika memang kurang jelas atau tambahan jika memang kurang lengkap.

Komentar Anda sangat Kampoeng Bugis butuhkan untuk pengembangan kualitas blog Kampoeng Bugis ini ke depan. Mari terus belajar dan berbagi karena belajar dan berbagi itu indah. Terima Kasih.

Silahkan Berkomentar

Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.

Buku Tamu

Cerita Kampoeng BUGIS

Walaupun sebelunya saya tidak pernah tertarik dengan hal yang satu ini, saya lebih cenderung bergelut dengan game online yang menurut saya lebih seru dan mengasyikkan. Nama saya AM. Ridham, dengan title lulusan S1 Fisika UNM membuat saya bergelut dengan kerjaan yang lebih banyak di depan komputer. Dari seorang senior saya waktu kuliah dulu, mengajari saya tentang cara membuat blog. Walaupun kursus darinya sangat singkat (antara pukul 02:00 sampai 04:30 dini hari) telah melahirkan blog sederhana ini.

Kampoeng bugis merupakan blog yang menyajikan informasi baik berupa Artikel, Opini, Gambar, dll yang tentunya bermanfaat bagi kita semua. Nama "Kampoeng Bugis" terinspirasi dari sebuah suku di Sulawesi Selatan yang masih menjujung tinggi ada istiadat di tengah-tengah era moderenisasi yaitu suku bugis.

Blog ini tidak hanya berbagi mengenai suku Bugis tetapi juga menghadirkan informasi secara umum, walaupun nama Blog ini seakan-akan terkhusus pada satu sisi. Di dalam perjalanannya tentunya Blog ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, tentunya sangat membutuhkan saran-saran dari para pengunjung Blog ini.

My Banner Link

Mau Tukar Link? Copy/paste code HTML berikut ke blog anda

Kampoeng Bugis


 

Friend Connect

Back Link

The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di Dadaku Unlimited Automatic Link Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net Free Auto Backlinks Ping your blog, website, or RSS feed for Free Free PageRank Checker Blogarama - The Blog Directory Top Show all blogs TOP.ORG - Topsites Personal BlogRankers.com Personal blog-indonesia.com

Donasi

Jika anda menganggap blog ini bermanfaat, sekiranya memberi sumbangan sukarela demi pengembangan blog ini