The Brig Gresik, entah apa arti dari nama tersebut. Waktu itu saya masih sekolah di bangku kelas 6 SD, saya dan 4 orang sepupuku beserta beberapa teman sebaya membangun sebuah markas (biar sedikit keren) dari bekas kandang ayam. Kandang itu terdiri dari 2 tingkat dan setiap tingkat terdapat 4 ruangan yang hanya cukup untuk duduk maksimal 4 orang. Supaya agak luas kami terpaksa menjebol beberapa dinding pemisahnya.
The Brig Gresik, itulah nama yang kami berikan kepada kandang yang kami sebut dengan markas. Sebenarnya ada beberapa nama yang di ajukan tetapi kurang menarik bagi kami, tetapi ketika saya secara tidak senganja menyebut nama tersebut semuanya menjadi sepakat dengan nama itu.
Setiap pulang sekolah kami langsung menuju ke markas kami, tentunya terlebih dahulu menganti seragam kami di rumah masing-masing. Dari situ kami menyusun beberapa rencana diantaranya, belajar bersama, bertualang ke hutan-hutan, memanen mangga tetangga, bahkan ronda malam di sekitar markas kami. Dengan adanya markas tersebut kami terasa bagaikan keluarga, makan bersama, tidur bareng, mandi di sungai pun bersama-sama. Dan orang tua kami pun mendukung persahabatan kami.
Rio tertua di kelompok kami, disusul saya, lalu Angga, Lalli, Cimin, Uco, Wawan, dan Agus. Wawan dan Agus yang terbungsu, jadi mereka yang paling teraniyaya karena harus mematuhi perintah 6 orang sahabat mereka. Pernah sekali kami melancarkan misi yang bisa dikatakan super jahat. Bebek tetangga sering mencari makan disekitar markas kami, sehingga bau dari kotorannya sampai ke atas markas kami. Kami berencana menculik beberapa lalu menjadikannya bebek panggang, dan misi kami berhasil dengan mulus......hehehehe.
Suka duka kebersamaan kami harus berakhir dini, itu terjadi karena adanya perselisihan diantara kami, katika 2 diantara kami bertarung kami harus berloncatan keluar melalu atap markas kami. 2 buah botol pecah, entalah pecahnya dimana apakah dikepala atau di lantai. Sejak hari itu markas yang kami bangun dengan perencanaan yang matang haru berakhir dengan mentah - mentah. Tulisan "The Brig Gresik" yang tergantung didepan pintu masuk kini telah menjadi arang ....... walau demikian tempat itu masih menjadi ingatan indah bagi kami semua. The Brig Gresik itulah nama tempatnya, tulisan yang tidak mempunyai arti tetapi mempunyai makna yang dalam bagi kami anggota The Brig Gresik.
Kamis, 25 November 2010
Tempat Itu Bernama "The Brig Gresik"
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
0 komentar:
Segera tuliskan komentar Anda mumpung masih kosong dan jadilah yang pertamax. Di sinilah tempat Anda untuk menuliskan curahan hati atas tulisan saya di atas baik berupa apresiasi, saran, kritikan, atau pertanyaan jika memang kurang jelas atau tambahan jika memang kurang lengkap.
Komentar Anda sangat Kampoeng Bugis butuhkan untuk pengembangan kualitas blog Kampoeng Bugis ini ke depan. Mari terus belajar dan berbagi karena belajar dan berbagi itu indah. Terima Kasih.
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.